Jumat, 06 Agustus 2010

TRADISI NYADRAN

TRADISI SADRANAN DI DESA JETIS 
KECAMATAN SELOPAMPANG
Ratusan Warga Bawa  Bucu Tenong dan Ingkung
Selopampang, Tradisi Sadranan di desa jetis Kecamatan Selopampang Kabupaten Temanggung  yang diikuti ratusan warga desa. Upacara ritual sadranan ini rutin diselenggarakan setahun sekali  pada setiap hari Jum’at  Pahing bulan Ruwah, ditandai dengan pesta nasi tenong dan ingkung ayam yang jumlahnya mencapai 500 buah.
     “Tradisi sadranan ini dimaksudkan sebagai ungkapan syukur atas limpahan  rejeki dari Tuhan Yang Maha Esa, sekligus untuk mengenang Nyi Nondo yang diyakini sebagai  leluhur perintis desa“.
Selain itu  juga dimaksudkan untuk mengenang arwah para leluhur  desa  yang semasa hidupnya telah berjasa merintis  keberadaan desa.

LOKASI WISATA SELOPAMPANG

Lokawisata walitis merupakan salah satu obyek wisata yang terletak di kabupaten Temanggung, tepatnya di desa Jetis, kecamatan selopampang. Meskipun lokawisata ini terletak di kabupaten Temanggung, anehnya belum banyak warga Temanggung yang mengunjunginya.
Lokawisata Walitis merupakan lokawisata yang baru saja diresmikan sebagai salah satu objek wisata dikawasan Temanggung. Mungkin alasan itulah yang mendasari belum banyaknya warga temanggung yang mengetahui keberadaanya. Objek wisata ini diresmikan pada tahun 2007.
Walitis merupakan objek wisata yang berbentuk hutan pinus di kawasan gunung sumbing. Hal yang paling menarik yang terdapat dalam lokawisata Walitis adalah terdapatnya sebuah pohon yang tingginya +35 m dengan lebar 7 dekapan tangan orang dewasa konon katanya, pohan tersebut merupakan jelmaan dari sebuah tongkat yang ditancapkan oleh seorang syeh yang sekarang tumbuh menjadi pohon yang tinggi nan besar tersebut. Kita dapat menikmati indahnya kota Temanggung dan magelang dari tempat tersebut secara leluasa.
Untuk menuju lokawisata ini, dapat ditempuh dengan dua jalur, yaitu:
  1. Jalur pertama: Untuk pengunjung yang berasal dari daerah magelang dan sekitarnya, akan lebih dekat apabila melewati kecamatan Windusari dan menuju desa Selopampang. Dari arah Selopampang, kita tinggal berjalan sesuai arah arus jalan yang melewati beberapa desa dengan menikmati panorama alam kaki gunung Sumbing yang akhirnya menuju desa Jetis. Desa jetis merupakan desa tarakhir yang dilewati sebelum sampai ditempat tujuan. Setelah desa Jetis, tidak terdapat desa lagi, hanya akan menemui ladang-ladang para petani dan hutan pinus disepanjang jalan yang membuat suasana perjalanan terasa indah.
  2. Jalur kedua: untuk pengunjung yang berasal dari daerah barat kota Temanggung dan sekitarnya akan lebih dekat apabila melalui kecamatan Tembarak untuk menuju ke kecamatan Selopampang untuk menuju Walitis.
Dengan letak tempat wisata yang jauh dari perkotaan, menjadikan lokawisata ini terasa lebih sejuk tanpa polusi. Dengan kondisi jalan yang terdiri dari tataan batu kecil yang ditata rapi “KRICAAN”, menjadikan perjalanan tersebut lebih seru dan penuh tantangan. Dalam perjalanan, kita akan sering berpapasan dengan warga sekitar, namun tidak perlu khawatir, karena warga masyarakat sekitar mempunyai sifat yang peramah, sehingga aman dan tidak perlu takut terjadi kejahatan.
Untuk menikmati objek wisata ini, tidak dipungut biaya sepeserpun, alias gratis, sehingga dapat dinikmati oleh semua kalangan masyarakat. Hanya satu yang menjadi syarat untuk menikmati lokawisata ini yaitu tidak merusak kelestarian dan keindahan objek wisata tersebut.

Tulisan ini merupakan hasil karya dari Arivatul Khasanah, siswi SMKN 2 Temanggung yang berhasil meraih Juara Harapan III Lomba Menulis untuk Pelajar se-eks Karesidenan Kedu.

Kamis, 05 Agustus 2010

sekilas selopampang

GEOGRAFI
Kecamatan Selopampang adalah salah satu dari 20 kecamatan di wilayah Kabupaten Temanggung, Jarak dari Kota Temanggung 14 Km dengan luas 1.729 Ha. Dengan rincian Lahan Sawah 790 Ha dan Bukan Lahan Sawah 939 Ha. Kecamatan Selopampang Kabupaten Temanggung dalam pembagian wilayah Administrasi terbagi menjadi 12 Desa, 45 Dusun, 129 RT, 52 RW. dengan jumlah Kades 12, perangkat desa 135 dan anggota BPD 80.

DEMOGRAFI
Berdasarkan Registrasi tahun 2008 Kecamatan Selopampang dengan jumlah penduduk 18.027 jiwa yang terdiri dari 8.996 laki-laki, 9.031 perempuan, kepadatan penduduk 1.043 per Km2 . Angka kelahiran kasar (CBR) 10,87 per 1000 jiwa, Angka Kematian Kasar (CDR) 6,19 per 1000 jiwa, Jumlah rumah tangga pada tahun 2007 sebanyak 4.570 rumah tangga dengan rata-rata penduduk per rumah tangga sebanyak 3-4 orang per rumah tangga. Jumlah penduduk berusia 5 tahun keatas yang menamatkan perguruan tinggi hanya 128 jiwa, tamat Akademi / sarjana muda sebesar 82 jiwa, tamat SLTA sederajat sebesar 1.319 jiwa, tamat SLTP sederajat 2.475 jiwa, tamat SD sederajat sebesar 7.427 jiwa, tidak / belum tamat SD sebesar 4.932 jiwa.
Jumlah penduduk menurut mata pencaharian masih didominasi oleh sektor pertanian yaitu 7.495 jiwa, yang bekerja pada sektor industri hanya 157 jiwa, sektor bangunan 352 jiwa, pedagang 767 jiwa, yang bekerja pada sektor angkutan sebesar 202 jiwa, Jasa 715 jiwa dan sektor lainnya.